Jika ada hal yang aku ingin pertahankan selama hidup ini yaitu adalah selalu jujur kepada diri sendiri. Walaupun sangat sulit, terkadang kita mencoba untuk menolak pemikiran atau perasaan diri sendiri. AKu tidak ingin hidup seperti itu.
Hari ini bisa ku sebut sebagai sejarah penting. Bagaimana tidak dua tahun lebih aku ada di tanah orang, hari ini adalah hari pertama aku menghabiskan waktu dengan orang lain selain teman satu instansi.
Hari ini mungkin bukan hari yang sempurna, banyak hal yang terlewatkan namun hari ini akan menjadi suatu kenangan yang tidak akan aku lupakan.
Sebelum ini terjadi, aku mendapat teman baru dari mahasiswa yang magang di kantorku, saat itu ada tujuh orang yang seumuran denganku.
Setelah masa sulit yang aku hadapi, salah satu dilema hidup, aku memberanikan untuk membuka diri kepada orang lain. Aku ingin berteman.
Dari ketujuh orang itu, ada dua orang yang akhirnya menjadi temanku. Aku tidak peduli apakah hanya diriku yang menganggap mereka teman. Selama aku butuh mereka, aku tidak peduli.
Aku tau ini terdengar sangat konyol bahkan sentimental. Tapi, ini salah satu caraku untuk terus bertahan hidup. Berteman—memiliki seseorang yang dapat dihubungi—menjadi sebuah kebutuhan.
Maka dari itu lah aku mengajak mereka untuk bertemu, menonton sebuah film. Empat tiket sudah ku pesan, aku, mereka, dan satu senior di kantorku. Hari ini menjadi hari yang menyenangkan.
Namun, ada satu kejadian yang tidak terduga. Dari empat orang, dua orang berhalangan hadir tepat waktu, atau bisa dibilang hanya aku dan satu orang teman wanitaku yang hadir.
Gugup sekali, bukan main, rasanya menarik napas pun sulit. Saat itu menjadi kali pertama aku berdua dengan orang lain di tanah asing. Di samping itu kita berdua memang seorang yang pendiam.
Namun, akhirnya aku bisa mencoba untuk membuat suasana lebih santai dan tenang. Berakhir baik menurutku, sampai akhirnya temanku yang lain datang.
Komposisi yang baik, satu wanita pendiam dan satu wanita yang sangat cerewet, membuat suasana lebih hangat dan berwarna. Sebagai seorang pengamat, berada di situ saja aku sudah senang.
Setelah selesai makan, aku berfoto dengan mereka. Bukan foto yang bagus, haha tapi tidak apa setidaknya ada “waktu” yang bisa kami bekukan.
Acara berlanjut dengan menonton film, Morbius. Film yang sangat baik, namun rasanya aku belum bisa terlalu mengenal tokoh tersebut. Walaupun begitu, aku tetap senang bisa menonton film itu.
Pukul 09.00 dan kami memilih untuk berbincang sebentar sambil menikmati sosis di suata event Ramadhan.
Kalau boleh jujur, rasanya aku ingin waktu lebih dengan mereka, rasanya senang sekali memiliki teman. Rasanya aku tidak sendirian lagi di sini.
Akhir kata, kalau memang berkenan, aku ingin kembali menghabiskan waktu dengan mereka. Di kesempatan yang lebih baik, di suasana yang lebih baik.
-Tinta Putih
Read More