Curhatan Lo, Embun

Leave a Comment
Embun

Seandainya cinta bagai setetes embun pada luasnya daun di saat fajar mengalun..
Yakinku tak akan ada yang namanya sakit hati..
Tak akan ada yang peduli untuk jatuh cinta berkali-kali..
Tak akan ada yang peduli untuk jatuh cinta pada orang yang kau temui di resepsi pernikahannya sekalipun.
Friendzone, brotherzone, atau fatherzone tak ada apa-apanya..

Namun sayangnya cinta, melekat bagai lem yang tak kunjung lepas.
Kau paksa merobeknya, maka serpihan hatimu terbawa lah oleh cinta yang kau buang.
sehingga pada akhirnya tak tergantikan..
Jika kau biarkan, lem itu larut dalam alunan waktu..
Lama memang, namun lama bukan berarti abadi.
Ia akan lepas sendirinya, tanpa meninggalkan bekas..

Itulah mengapa ku bilang cinta tak seperti embun..
embun saat fajar terbenam digantikan terangnya cahaya mentari,
Pergilah dia, Bagai menghilang tak berjejak,
Sebentar sekali menetapnya embun itu..

Tapi bukan embun jika itu cinta..
Lama sekali menghilangnya cinta..
ribuan embun hilang dan datang kembali saat fajar menjelang sejak bang toyib datang dan belum pulang..
Layaknya tak hendak menyingkir,bahkan tak hendak berpindah posisi sedikitpun..

Melelahkan, tapi itu lah bagaimana disebut cinta.
cinta bukanlah sesuatu yang datang dan pergi semudah embun..
Saat di stasiun tiba-tiba kau mencintai setiap wanita cantik yang lewat dihadapanmu.. bukan itu bukan cinta..

Cintai bagai lautan..
Lautan yang kesulitan melepaskan panasnya pada malam hari..
Namun juga tak mudah bagi nya untuk menyerap seluruh panas..
Itulah mengapa, saat kau sudah cinta, kemudian pada malam menjelang fajar kau hampir kehabisan panasmu..
mentari pun menyulutmu lagi dan membuatmu panas lagi..




Intinya mah ini gue Gagal Move On, njir..

Pengirim : Ocid
Jenis Kelamin : Cewe
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar